Ampel, Surabaya, 10 November 2021.
Pagi ini ketika bangun entah kenapa saya langsung meraih tangan istri saya.
Sontak ia berkata "Ayah, selamat ulang tahun!!!"
Jujur saja saya lupa kalau hari ini saya genap berumur 32 tahun.
Saya kecup keningnya dan ia mulai berucap banyak doa bagi saya.
Saya mengamininya seraya memeluknya erat dan berterima kasih atas semua doa indah yang ia panjatkan, kemudian saya bangun untuk mengambil air wudhu.
..
Sesuai salam sholat subuh, tiba-tiba terdengar Suara menggema dari sela bilik-bilik terdalam Batin saya.
Diantara banyak lipatan kenangan dan memori, Suara itu muncul memanggil-manggil. Saya berusaha mencari sumber Suara itu.
Suara itu makin kencang dan saya terdiam, saya ingin mendengar apa yang Ia katakan.
Ternyata itu adalah Suara diri saya sendiri, Suara yang banyak dikenal orang dengan Higher Self.
"Hai" katanya, "duduklah".
Kemudian duduklah saya sembari memasang muka datar.
"Selamat Ulang Tahun ya" ujarnya.
Saya tersenyum simpul.
"Bagaimana kalau misal hari ini kita jadikan sebagai hari Wejangan dariku?"
Saya mengangguk. Tak ada salahnya, toh hari ini saya hanya akan melakukan pekerjaan rutin saya. Diam dan merenung tidak akan mengganggu runititas saya hari itu, baik sebagai ayah maupun sebagai pegawai.
..
Kemudian dimulailah sesi wejangan dari Diri Saya.
"Umurmu sudah 32 tahun, setengah jalan menuju umur ideal Baginda Nabi Muhammad, 63 tahun.
Sudah waktunya engkau berkomitmen pada Tuhanmu, alhamdulillah puji Tuhan engkau sudah rutin sholat dhuha dan puasa Senin-Kamis. Namun kita masih bisa melihat banyak hal yang bisa di improve. Sholat tahajudmu masih sebulan sekali. 5 ayat Al-Quran setiap setelah sholat fardlu juga masih jauh dari kenyataan. Banyak sekali ibadah rutinanmu yang menghilang.
Konsumsi gawaimu masih gila-gilaan. Farah, Fleur dan Finix masih menjadi nomor dua dalam aktifitasmu, karena Samsung masih menjadi nomor satu. Bisakah kau berkomitmen untuk mengurangi waktu bercumbu dengan gawaimu hanya menjadi satu setengah jam sehari?Tak bisa?kau masih ingin fokus ke menyelesaikan game Digimon-mu? Bagaimana dengan konsumsi Youtube-mu?mulailah saja dari situ.
Banyak hal yang ingin kau lakukan, Aku rasa semua bermanfaat, ambillah porsi waktunya dari konsumsi gawaimu.
Untuk karirmu, bisakah kamu fokus dan kerja sungguh keras pada fase proses-nya? Tahun lalu kamu sungguh meributkan hasil-nya, padahal itu bukan ranah dan areamu. Kamu sudah tahu "ujung" yang kamu inginkan dan sejak awal kamu tidak mempermasalahkan harus lewat jalan mana, istiqamah saja dengan hal itu. Untuk semua hal yang kamu overthinking-kan selalu berakhir dengan kegagalan, segala sesuatu yang berjalan lancar sedari awal dan kamu pasrahkan pada Tuhanmu selalu bernasib dengan baik. Selalu, seperti itu, sejak 12 tahun yang lalu.
Peluklah sering-sering Farah-Fleur-Finix, ajaklah mereka bercanda. Jangan terlalu kaku dan keras dengan Kekasihmu Farah itu, jangan pula terlampau berjarak dengan kedua Buah Hatimu. Sering-seringlah membaca dengan mereka berdua meskipun mereka terkadang enggan.
Keraslah pada dirimu, lembutlah pada orang lain, berdermalah selayaknya engkau jutawan, jangan terlalu tereksploitasi dengan hape-mu
dan yang terpenting, nikmatilah setiap detikmu dan setiap ibadahmu."
Ia berdiri, mengecup kening saya seraya berbalik dan berlari masuk kembali kedalam temaram, tersembumyi di gang-gang memori saya.
"Sering-seringlah mengajakku ngobrol" teriaknya dari kejauhan.
..
Tak terasa sudah pukul 22.00, saya mencium kening istri saya dan Fleur-Finix yang sudah terlelap tidur.
"Sial. Ternyata cukup lama juga dia menasehati saya" batin saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar