Identitas Buku
Judul Buku : Korupsi
Penulis Buku : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit Buku : Hasta Mitra
Cetakan : Tahun 2002
Tebal : 154 Halaman
"Jangan pernah berharap keadilan di dunia ini" kira-kira begitu salah satu kutipan sendu dari Buya Yahya tentang timpangnya kehidupan ini. Keadilan adalah hal mahal di dunia nyata, kontras dengan apa yang disampaikan di novel "Korupsi" karya Penulis Besar Indonesia, Pram. Biasanya Pram sering menampilkan realitas tentang betapa timpang dan tidakadilnya kehidupan, seperti di seri keempat Tetralogi Buru "Rumah Kaca". Namun buku ini menampilkan sebaliknya, diakhir cerita si tokoh utama mendapatkan balasan setimpal atas apa yang dia lakukan.
Berlatar belakang Indonesia era demokrasi parlemen dimana korupsi,suap dan politik dagang sapi merajalela, buku ini menceritakan tokoh utama yang merupakan seorang kepala sebuah kantor dinas jawatan di Jakarta. Seorang kepala keluarga yang "family man", jujur, tegas, disiplin dan anti suap namun dikarenakan prinsip anti suapnya, hidupnya sangat pas-pasan dibandingkan rekan-rekan sejawatnya yang sudah terbiasa dengan lingkungan yang korup. Kebutuhan akan pendidikan, tekanan ekonomi serta "pekarangan tetangga yang lebih hijau" mengikis perlahan-lahan idealisme tokoh utama. Gabungan dari jabatan tinggi, peluang, keinginan dan bobroknya sistem membuatnya mencicip sedikit demi sedikit dosa korupsi. Dosa korupsi itupun perlahan mulai merubah sifat dan kehidupan tokoh utama. Dari semula pria setengah baya yang setia pada istri, ayah yang dekat dengan anak-anaknya, atasan yang menjadi tauladan, serta pribadi yang ramah menjadi pria setengah baya yang hobi memelihara gundik, menelantarkan anak-istrinya, mempermalukan posisinya, serta membuang jauh kesusilaan.
Akhir cerita, si tokoh utama mendekam dalam penjara dengan penyesalan terlebih saat dihakimi dihadapan anak-istri yang telah ditinggalkannya serta anak buah yang dulu begitu mengaguminya.
Kelebihan :
Pram adalah master dalam mendeskripsikan latar belakang dan waktu dalam novelnya. Setiap kata, kalimat, frasa dalam buku ini berhasil membuat saya bisa mengimajinasikan tempat dimana tokoh-tokoh berdialog, tempat kejadian, suasana serta ambience-nya yang bercorak Indonesia tahun 1950an
Pram adalah master dalam mendeskripsikan latar belakang dan waktu dalam novelnya. Setiap kata, kalimat, frasa dalam buku ini berhasil membuat saya bisa mengimajinasikan tempat dimana tokoh-tokoh berdialog, tempat kejadian, suasana serta ambience-nya yang bercorak Indonesia tahun 1950an
Kekurangan :
Plotnya terkesan sangat sederhana, datar, dan tidak njlimet seperti karya Pram yang laim
Kutipan favorit :
"Keperwiraan!Keperwiraan!Keperwiraan menghadapi segala-galanya. Cukup keperwiraan yang bisa menolong Indonesia,pak"