Sabtu, 10 Oktober 2020

Menerka Pikiran Supir Truk : Sebuah Kontemplasi Tak Berfaedah dalam Rutinitas Lalu Lintas Jalan Tol


Sebagai seseorang yang bekerja di bidang marketing, salah satu rutinitas dan kewajiban saya adalah berkeliling dan mengendarai mobil di jalan tol. Jamak sekali saya melihat kendaraan roda empat, roda enam bahkan hingga long bed vehicle di jalan tol seputaran ruas Tanjung Perak-Sidoarjo, Waru-Mojokerto sampai Sidoarjo-Pasuruan. Truk barang dan kargo adalah kendaraan yang selalu menarik perhatian saya selama saya berkendara di jalan tol. Jendela di sisi pengemudi yang separuh terbuka, kepulan asap rokok yang keluar dari jendela kabin, gaya mengemudi yang rebel - “slonong boy” dan tak mengikuti kaidah yang tak sesuai dengan peraturan lalu lintas adalah beberapa ciri khas mereka. Tak ketinggalan pula salah satu ciri khas truk barang dan kargo adalah aneka tulisan dan coretan di belakang bak atau vessel-nya.
 
Entah sudah berapa puluh tulisan di belakang bak truk yang saya tertawai setiap mereka melintas. Kalimat-kalimat yang ditulis menggunakan kombinasi cat kayu, cat minyak dan cat metal tsb sangat menggelitik pikiran saya. Lugas, terkadang maknanya dalam (walau seringnya juga hanya bernada kelakar), dan yang jelas sangat menghibur. Sebagai seseorang yang sering memikirkan hal-hal tak berguna, saya sering menerka-nerka makna tulisan-tulisan tsb. Berikut adalah hasil Analisa dan pertanyaan di kepala terhadap hal yang tidak terlalu penting yang kerap mewarnai perjalanan berkendara saya :
 
• “Loss gak rewel” : Apakah pikiran Sang Sopir saat memesan pada perajin bak sedang sangat bimbang dalam hidupnya sehingga langsung berpikiran “tak perlu terlalu banyak pertimbangan, putuskan, jalani, dan tanggung semua resikonya”? Apakah Sang Sopir sedang dalam pertaruhan sehingga memutuskan sesuatu tanpa pikir panjang? Ataukah Sang Sopir hanya seorang penggemar dari koki dari sebuah kedai dari Purworejo yang beberapa saat yang lalu sempat viral?
 

• “Tante Culik Aku Dong” : Fenomena pria tunasusila atau gigolo memang jamak terjadi dalam masyarakat urban. Didukung dengan banyaknya situs pornografi di Internet dengan kategori seperti MILF (Mother I Like to F*ck), Dirty Cougar, MOMPOV, Momknowsbetter, dst membuat imajinasi kaum adam berputar liar pada sosok Tante. Apakah Sang Sopir berimajinasi bahwa beliau akan diselamatkan seorang sugarmommy yang seksi dan kaya sehingga dapat membebaskannya dari kehidupan jalan raya yang keras?
 
• “Tertipu Gadis Manis Berhati Sadis” : Sebagai pria dengan frekuensi kehadiran dirumah yang minim, kemungkinan Sang Sopir untuk tersangkut pada wanita lain di luar rumah sangatlah baesar. Apalagi jika wanita tsb memiliki paras yang cantik dan badan yang aduhai. Masalahnya terkadang para wanita yang menjadi tambatan hati Sang Sopir adalah wanita yang berbayar atau wanita yang malah akan menguras kocek Sang Sopir.
 
• “Jatuh Cinta Itu Bahagia Kalau Gelisah Namanya Jatuh Tempo “ : Beberapa orang sering berpendapat bahwa abad 21 adalah abad kejayaan perkreditan perbankan. Semua hal kini bisa dicicil asalkan dibayar dengan bunga pinjaman. Rumah, mobil, motor, telepon genggam, paket liburan hingga pakaian dalam bisa segera dinikmati hanya dengan uang muka saja. Akibatnya? Seperti Sang Sopir yang kini berada dalam masa jatuh tempo 
..
Saya sering mencari-cari di media daring terkait fenomena tulisan-tulisan di bak truk barang, luar biasanya ternyata banyak yang mengulas hal-hal tsb, bahkan ada yang menjadikannya sebagai bahan skripsi. Bagi saya pribadi hal itu cukup melegakan karena ternyata diluar sana banyak orang yang ingin mengulik dinamika psikis para sopir yang sampai kapanpun takkan bisa mendapat tempat di media arus utama, highlight stories selebgram Indonesia atau bahkan subjek kajian sasaran program Nawacita

^vlcn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Molta

O kawan dengarlah dengar Tentang tanah bernama Molta .. Orang kini menyebutnya Lemuria. Lainnya menyebut Atlantis Sebagian sana memanggilnya...