Senin, 25 September 2023

Kata Bersayap #7

Kala seorang pendosa nista
Ingin selalu bisa menikmati zikir dan selawat bak nektar manis
Memandangi ayat dan huruf dalam Al-Furqan bak menikmati indahnya hijau gunung dan rerumputan
Melangkahkan kaki ke Masjid seumpama melangkah ke tepian sungai di hari yang panas
Mengumpuli orang-orang pencari ilmu dan orang sholeh seakan menikmati berburu kunang-kunang di antara padang ilalang
Mendengar seraya menikmati kesunyian di penghujung malam, menunggu Kekasih Yang Agung turun berkunjung.
Menikmati ketidakbisaannya melakukan semua itu tadi bersamaan, karena Kekasihnya pun mencintainya saat ia melakukannya sedikit demi sedikit.
Dalam hening
Dalam sepi


*gambar diunduh dari https://www.google.com/amp/s/jernih.co/spiritus/wali-sufi-yahya-bin-muadz-jika-engkau-telah-menemukan-dia-apa-faedahnya-perjumpaan-kita/%3famp=1

Minggu, 24 September 2023

Quote Ceria Aulia #7

"Apa solusi dari Nabi? Sukailah ibadah, sukalah dengan hal-hal yang diperbolehkan Allah. Suami istri diperbolehkan berhubungan, sehingga tertidur oleh sesuatu yang halal. Orang yang punya hati yang halus, mengipasi anak sampai tidur, itu gembiranya bukan main. Padahal tanpa dugem..

Artinya, orang bisa senang tidak harus melakukan maksiat. Makanya, untuk melawan kesenangan maksiat, Allah memberi satu resep yaitu 'Senanglah dengan ketaatan',"

Rama Kyai Haji Ahmad Bahaudin Nursalim

Gratitude Journal Of Bapak Dua Anak #13 : Kenangan

Beberapa waktu lalu saat melakukan salah satu kebiasaan buruk saya yaitu "scroll shorts di Instagram", saya sempat menemukan postingan bagus mengenai seorang Ibu yang menemani anaknya menatap bintang ditengah malam. Pendek cerita, ketika sang Ibu tiba-tiba terjaga ditengah malam, ia iseng mengecek anaknya yang sedang tertidur dikamar. Ia kaget ketika sang Anak bukannya sedang terlelap namun sedang menatap bintang-gemintang. Alih-alih memarahi anaknya atau memaksa anaknya masuk dan melanjutkan tidur, si Ibu malah menemani sang Anak menikmati pemandangan langit malam itu. Si Ibu berharap ia dapat membuat "kenangan saat menatap bintang" yang akan diingat sang Anak hingga besar kelak.
Bukankah itu sangat menyenangkan?
Membuat kenangan dengan orang tua yang akan meninggalkan kesan dan inspirasi bagi kita hingga saat kita tua kelak. Kenangan tadi bisa menjadi pegangan kita dimasa depan untuk melangkah. Lucunya  bisa saja kenangan yang kuat, indah dan mendalam yang kita miliki saat ini tak sengaja dibuat oleh orang tua kita dahulu.
Kenangan saya dengan kakek saya yang paling saya ingat adalah bagaimana kakek, nenek dan saya begadang tengah malam, menggelar kasur didepan tv sembari menikmati acara wayang di Indosiar. Masih tergambar jelas di kepala bagaimana pendar sinar tv malam itu yang menyelimuti ruang keluarga gelap yang sengaja lampunya dimatikan. Nenek saya yang tak bisa tidur sedang menikmati camilan. Lengkingan suara lokomotif dari Stasiun Balapan tak jauh dari rumah Nenek. Bagi saya "kenangan" tadi membekas dan meninggalkan pesan bahwa saya dicintai.
Malam ini tadi, pukul 22.30, saat saya belum bisa tidur serta batuk yang makin tak karuan, saya berniat "membersihkan" isi kulkas berisi camilan yang tak dihabiskan anak-anak. Tiba-tiba si Bungsu Finix menyusul saya. Saya putuskan membuat kudapan mi gelas untuk kami berdua, memanaskan air untuk segelas Energen sereal, membuka Oreo, kemudian setelah menghabiskan camilan-camilan diatas didepan kulkas, dia minta diceritakan tentang salah satu Dinosaurus kesukannya yaitu jenis Stegosauridae.
Iseng saya ambil kamera dan saya abadikan momen tsb sembari berharap Aktifitas kami didepan kulkas tadi akan tertanam dibenaknya, dan saat dia mengingatnya akan terkirim pesan bahwa "Ayahku mencintaiku"

Molta

O kawan dengarlah dengar Tentang tanah bernama Molta .. Orang kini menyebutnya Lemuria. Lainnya menyebut Atlantis Sebagian sana memanggilnya...