“Kamu harus menerima kenyataan bahwa dirimu bukanlah yang terbaik kemudian memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik dari semua orang yang kamu temui” Roronoa Zoro
One Piece saat ini sudah manga terbesar diseluruh dunia. Guinness World Record pada tahun 2015 mencatat bahwa One Piece sebagai "the most copies published for the same comic book series by a single author". One Piece juga satu-satunya manga yang selalu menempati posisi nomor satu pada penjualan manga yang dicatat oleh Oricon selama tujuh tahun berturut-turut. Pada Juli 2021, 490 juta eksemplar manga One Piece sudah terjual di 58 negara seluruh dunia. Banyak tokoh penting dan kritikus manga antara lain Hiroyuki Nakano, editor-in-chief majalah Weekly Shonen Jump dan Yoshiyuki Tomino; pencipta anime Mobile Suit Gundam yang memberikan apresiasi tinggi pada Oda-sensei dan One Piece.
Bagi saya pribadi, One Piece mungkin salah satu dari sebagian kecil manga yang patut disejajarkan dengan karya sastra besar dunia seperti seri Sherlock Holmes dan The Lord of The Rings. Proses world-building, kedalaman cerita serta tokoh, ideologi-ideologi, latar belakang kejadian di dunia nyata yang direpresentasikan membuat One Piece memiliki banyak lapisan yang sangat layak untuk dianalisa dan dipelajari lebih dalam.
25 tahun sudah sejak One Piece terbit, kru Bajak Laut Topi Jerami sebagai tokoh-tokoh protagonisnya telah berkembang dari manusia dengan kekuatan “unik” yang berprofesi bajak laut menjadi manusia berkekuatan “setengah dewa” yang berjuang demi kebenaran dan kebebasan di dunia bajak laut. Luffy, Zoro, Nami, Usopp, Sanji, Chopper, Robin, Brook, Franky, dan Jinbei bisa dikatakan sudah berevolusi menjadi manusia super yang tidak hanya mampu menghancurkan suatu bangunan namun bisa mengubah kontur bentuk muka bumi dengan kekuatan mereka.
Dari kesemua kru tsb, hanyalah Nami, Usopp dan Zoro saja yang tidak diberkahi dengan kekuatan buah Iblis atau terlahir dengan kondisi fisik yang berbeda dengan manusia normal. Luffy, Chopper, Robin dan Brook menikmati kekuatan pasca mengkonsumsi buah Iblis dengan dampak yang berbeda-beda. Franky adalah cyborg, Sanji terlahir unggul secara genetis dan kini sudah dilengkapi dengan armored suit sedangkan Jinbei adalah manusia Ikan. Di sisi lain Zoro, Nami dan Usopp betul-betul tumbuh berkembang selayaknya manusia biasa. Berlatih, belajar dan melengkapi dirinya dengan instrument yang mampu menyangga kekuatan yang ada dalam dirinya.
Sejauh pengamatan saya, Zoro, Nami dan Usopp sudah sering ditampilkan Oda-sensei berproses untuk meningkatkan kemampuan mereka masing-masing bahkan sebelum event time-skip pasca arc Marine Ford. Zoro berlatih angkat beban berulang kali dengan perkembangan yang sangat signifikan. Nami sudah dicitrakan berulang kali melengkapi koleksi bukunya serta belajar dari banyak sumber terkait Meteorologi, Geografi dan Geofisika. Usopp pun sering ditunjukkan berlatih menembak, berkreasi di bengkel atau laboratoriumnya. Panel-panel gambar ini sangat mudah ditemui baik dalam cerita maupun cover story. Mereka pun sama-sama memiliki alasan serta cita-cita yang sangat kuat yang menyebabkan mereka rela melakukan berbagai ikhtiar dan usaha tadi. Zoro ingin menjadi pendekar pedang terkuat sembari memastikan tak akan ada yang menghalangi Luffy menjadi Raja Bajak Laut. Nami bercita-cita melengkapi peta dunia dan membawa Luffy mengarungi rute terbaik untuk mencapai Raftel. Usopp bervisi bertemu lagi dengan ayahnya, Yasopp, kemudian menjadi raja penembak ulung sembari meastikan kapal Kru Bajak Laut Topi Jerami mampu bersaing dengan artileri kapal Bajak Laut lain demi mendukung kampanye Luffy menaklukan Grand Line.
Berproses waktu demi waktu sembari melatih diri adalah kunci. Jika merujuk perkataan Uzumaki Naruto “tidak ada jalan pintas.”. Sikap disiplin, persistence, determinasi serta visi yang kuat merupakan syarat wajib lain ketika manusia ingin berubah menjadi lebih baik. Evaluasi diri dari waktu ke waktu juga menjadi kebutuhan. Setelah Zoro menang melawan Kaku saat pertempuran di Enies Lobby, hal pertama yang dia lakukan saat kembali berlayar adalah berlatih kembali di ruang fitness yang ia pesan langsung pada Franky saat membangun kapal Thousand Sunny. Koleksi buku Nami yang menjadi sumber khasanahnya dalam membantu Luffy mengarungi cuaca dan kondisi perairan Grand Line yang sangat dinamis. Usopp berulang kali meningkatkan kualitas senjatanya yang ia bangun sendiri demi merubah statusnya yang biasanya seorang pecundang dalam pertarungan satu lawan satu, contohnya meningkatkan kemampuan ketapelnya dengan Dials dari Skypiea.
Oda-sensei seolah menanamkan pesan pada kita bahwa hasil instan merupakan suatu dosa. (seperti pada Fishman Island Arc, Hody Jones yang mendapatkan hasil “cepat” menggunakan Energi Steroid justru mudah dikalahkan). Seolah-olah berusaha menyanggah hal yang lumrah pada masa sekarang bahwa jika ingin mencapai kesuksesan maka dapat dicapai dengan cara cepat. Oda-sensei ingin menunjukkan pada kita, para pembacanya bahwa untuk bertumbuh menjadi lebih baik maka berlatih dan belajar dengan tekun adalah suatu keniscayaan.
W. Pramannitou
Seorang pemerhati One Piece yang membenci serial Live-actionnya
Bisa dicek di IG @valconnizer
*Tulisan pernah diunggah di kanal IG dengan akun PNMEDIAID, 22 Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar