Sabtu, 04 Januari 2025

Molta

O kawan dengarlah dengar
Tentang tanah bernama Molta
..
Orang kini menyebutnya Lemuria.
Lainnya menyebut Atlantis
Sebagian sana memanggilnya Mu
Konon nama sesungguhnya adalah Molta,
Maruta
Dialek lainnya menyebut Marta..

Tanah kuno luas terpandang
Peradabannya maju nan kaya
Bumi makmur eksotis sebelum meletusnya Gunung Agung Toba, sebelum masa Nabi Nuh menyiapkan bahtera, sebelum zaman Es menderu seru.
..
O tanah Molta beraneka warna
Beragam bentuk muka buminya
..
Ada yang subur nan kaya bagai Jawadwipa, padi terpanen berulang kali dalam satu masa
Adapula padang rumput melambai layaknya Sumba, tempat berpacu liar ribuan kuda tanpa tuan
Gunung gunungnya agung berkuasa menyundul langit bagai bidak berjajar raya
Padang pasirnya kejam terhampar berpuluh lebih kering tinimbang Gedrosia
Hutannya lebat, pohon bertumpuk-tumpuk menjulang seakan menantang 
Sungai meliuk bagaikan ular membelit mangsa
Rawanya lembab suram dan hitam, tempat jutaan satwa seram tak bernama

O Sang Molta tanah terjanjikan
Duhai  malang nian nasib Molta
Naaslah baginya
Terkubur dan hancur
Terguncang dan terpanggang
Penduduknya terburai
Piramida serta menaranya remuk terpendam
Tanahmu O Molta tercerai
Terpisah antar selat dan pantai
terendam terkubur dalam-dalam didalamnya samudra
Luluh dan lantak berbaur lumpur kekuasaan Hyang Baruna

O Molta
Kisahmu hilang setelah berlaksa purnama
tak satupun kisah tersisa
Tak satu kitab dan tarikh mencatat kisah Sang Molta.
Tak satupun lembar lontar dan prasati terpahat
..
Hanya terdengar dari bisik
Bisik dalam nyiur yang melambai di antara pulau-pulau kelapa dan pandan
Terendap di batin semua penghuni tanah ini sekarang.
Kadiri, Syangka, Tumasik, Ayodyapura,
Lingga, Tabalun, Pajang, Pego, Sasak, Bali hingga Gurun.
Walau kawan kuyakin
Dasar hati kami dan kamu tahu
Bahwa Molta pernah berjaya di tanah tempat kita bertandang.
..
Marilah kawan mari
Jikalau kau berkenan meriwayati dan sudi
Kan kudendangkan syair berima
Tentang agungnya Tanah Molta..






Diari Pelesir Fleur dan Finix

4 Januari 2025, Pondok Kapilih, Kabupaten Bogor


Hari ini Fleur dan Finix menerima undangan Pamannya di Bogor untuk kemping di sebuah resor di Gunung Pangrangro. Sebelumnya Ayah Fleur dan Finix tak pernah menggemari kegiatan outdoor, Ayah lebih gembira menghabiskan waktu dengan membaca dan menikmati acara televisi.
"Kegiatan luar rumah terutama kemah terlalu merepotkan, harus naik gunung, nyari air deelel" ujar Ayah.
Namun Paman Fleur dan Finix mengajarkan bahwa ternyata kegiatan kemping tak selalu merepotkan asalkan lokasinya tepat. Apalagi saat ini banyak resor yang menyediakan tenda dan kasur yang langsung terpasang, toilet dan fasilitas air bersih yang mudah dijangkau, musala yang nyaman, parkir mobil yang dekat.
"Wah persis seperti di komik Yotsuba" ujar Ayah lagi.
Kembali lagi ke acara akhir pekan ini, lokasi yang dipilih Paman Fleur dan Finix adalah Pondok Kapilih di kaki Gunung Pangrangro, menghadap langsung ke kota Caringin dan Gunung Salak. Sungguh Indah.
Fleur Finix bisa bebas berlarian, bersenda gurau dengan handai taulan, mendengarkan alunan baling-baling kolecer, menikmati citylight kota Caringin sembari menyantap masakan Bunda dan Bibi.
Fleur dan Finix sangat menikmati liburan akhir pekan ini, berekreasi mengurangi penat dan siap untuk menghadapi hari pertama masuk sekolah Senin depan.
Alhamdulillah dan Bismillah



Molta

O kawan dengarlah dengar Tentang tanah bernama Molta .. Orang kini menyebutnya Lemuria. Lainnya menyebut Atlantis Sebagian sana memanggilnya...