Jumat, 29 Mei 2020

Tentang Sarang Finix

        Sejak era Friendster, Facebook, Twitter, Path dan terakhir Instagram, saya pribadi sangat gemar menuliskan dan menggambarkan banyak hal. Saya sering berlagak seperti Nietzche yang menuliskan aforisme atau Hamzah Fansuri menuliskan rima. Bahkan saya terkadang membayangkan dan mengarang mitologi saya sendiri dalam imajinasi.Saya pun tahu saya bukan filsuf atau pemikir, saya hanya gemar berkata-kata. Hanya saja saya baru tersadar saya membutuhkan media menulis yang lebih panjang, pun saya memerlukan media agar orang lain bisa melihat apa yang saya tuliskan

        Kenapa Sarang? karena sarang adalah rumah bagi burung yang secara alami menjadi tempat mereka tumbuh mulai kecil hingga menetaskan telur. 
        Kenapa Finix? karena kebetulan saya suka dengan nama " Phoenix" yang juga nama anak kedua saya terlepas maknanya yang dalam dan terkesan edgy.

        Blog ini mungkin kedepannya akan menjadi tempat pelarian saya, di luar pekerjaan sehari-hari saya. Seperti sarang, blog ini akan bermula layaknya sarang burung. Burung yang tumbuh dari sarang ini akan kecil, buruk rupa dan tak bermakna. Sama seperti blog ini tentu awalnya jauh dari bagus. Tentu harapan saya burung ini nantinya tumbuh berkembang menjadi besar dan elok layaknya kepak sayap Finix Tapi kalaulah nanti burung ini tumbuh tak sehat dan tewas dalam hitungan minggu atau hari karena seleksi alam atau kemalasan saya, berarti begitulah adanya.


...dum spiro spero

Molta

O kawan dengarlah dengar Tentang tanah bernama Molta .. Orang kini menyebutnya Lemuria. Lainnya menyebut Atlantis Sebagian sana memanggilnya...